NAM GROUP

Article

SUSAHNYA MENCARI KERJA DI NEGERI SENDIRI

Mungkin judul dari artikel ini sering kita jumpai di beranda medsos kita sebagai keluhan karna dirasa sudah ngalor ngidul mencari pekerjaan tapi pekerjaan tidak kunjung didapat . Dari sisi pemberi kerja (perusahaan), saya sering merasa kesulitan mendapat tenaga kerja sesuai dengan yang kami butuhkan.

Waktu memimpin sebuah projec di manufaktur daerah tangerang saya punya kebijakan sendiri untuk memprioritaskan lulusan baru atau belum memiliki pengalaman di bidang yg sedang saya butuhkan untuk menjadi bagian dari tim kerja saya. Pertimbangannya, saya ingin memberi kesempatan seluas-luasnya bagi mereka yang secara kasat mata susah mendapatkan pekerjaan karna belum berpengalaman bekerja. Saya menyediakan diri untuk membimbing dan melatih mereka, juga memberi kesempatan kepada mereka untuk belajar secara mandiri.

Apa hal terpenting yang saya perhatikan ketika saya menyeleksi mereka? Kemampuan belajar. Prinsip saya, seorang karyawan yang baik dan bisa diandalkan adalah orang yang mampu belajar dan mau terus belajar. Perusahaan akan maju bila para karyawannya adalah orang yang cerdas, kreatif, dan penuh inisiatif. Tapi bagaimana bisa menilai semua itu dari suatu wawancara yang singkat? Meski tidak 100% akurat, hal itu bisa dilakukan.

Bagi yang belum berpengalaman bekerja dibidang terkait yang sedang saya butuhkan biasanya saya tanya soal apa saja yang dia pelajari waktu kuliah, jika sudah pernah bekerja tetapi tidak sesuai dgn posisi pekerjaan yg dilamar biasanya yang saya tanyakan adalah bagaimana mereka memandang diri ketika baru mulai bekerja kemudian seteleh resign/habis kontrak bisa menjelaskan bagaimana mereka berprogress. Tujuannya lebih pada menggali informasi tentang kemampuan seseorang untuk belajar. Kemampuan belajar seseorang akan terlihat dari cara dia menjelaskan apa yang dia ketahui. Seseorang yang belajar dengan benar pasti mampu menjawab pertanyaan itu. Ciri penting dari kemampuan belajar adalah kemampuan melihat persoalan yang dihadapi secara utuh.

Banyak yang masih mengira penyebab mereka tidak bisa lolos seleksi kerja karna teknik mereka ketika wawancara kurang bagus sehingga mereka mati-matian belajar wawancara hingga yang paling konyol adalah mencari jawaban wawancara di internet atau youtube. Padahal penyebab kegagalan yang utama sangat jelas: karena mereka tidak belajar. Atau, karena mereka belajar dengan cara yang salah. Banyak mahasiswa mengira di bangku kuliah mereka akan belajar tentang hal-hal yang membuat mereka siap bekerja. Yang dibayangkan adalah ketika lulus nanti mereka akan mendapat pekerjaan dengan bekal apa yang sudah mereka pelajari. Pikiran seperti itu hanya cocok untuk peserta kursus menjahit yang ingin mencari kerja sebagai tukang jahit!

Kalau begitu, untuk apa kuliah bertahun-tahun, mempelajari ilmu yang kemudian tidak dipakai?

Kuliah, sekali lagi, bukan kursus keterampilan. Tujuan utama kuliah adalah untuk mengasah kemampuan belajar. Lulus kuliah tidak berarti seseorang sudah lengkap ilmunya, dan siap memasuki dunia kerja. Lulus kuliah hanya bermakna bahwa seseorang sudah menjalani proses belajar, dan ia sudah menunjukkan kemampuan belajarnya, dan siap untuk belajar lagi. Contoh orang yang sukses belajar adalah ketika pada saat SMK belajar animasi kemudian lanjut kuliah belajar teknik sipil hingga pada saat bekerja mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai seorang HRD.

Seorang direktur untuk perusahaan jepang pernah menjelaskan ketika memasuki dunia kerja orang tidak dihadapkan pada persoalan seperti saat menyelesaikan soal ujian di kelas. Ia akan menyelesaikan masalah yang selalu punya banyak dimensi. Dalam setiap masalah ia harus belajar lagi untuk mencari penyelesaiannya. Yang harus dia pelajari tidak terbatas pada bidang yang tadinya ia tekuni, tapi meliputi berbagai bidang. Dan setiap hari, setiap saat dia akan dihadapkan pada situasi itu. Setiap hari dan setiap saat dia harus belajar, lagi dan lagi. Bahkan seorang presiden direktur, seorang pakar sekalipun harus selalu belajar.

Banyak mahasiswa yang belajar demi menghadapi ujian. Lulus ujian adalah tujuan belajar. Bahkan lulus ujian adalah tujuan dari tujuan. Karenanya kita sering menemukan mahasiswa menyontek saat ujian. Pada titik itu ia sudah gagal sebagai mahasiswa, karena ia gagal memahami makna yang paling dasar dari proses belajar. Besar kemungkinan ia hanya akan jadi penenteng ijazah kosong saat lulus nanti.

Ringkasnya adalah dalam tiap obrolan saya dengan siapapun ketika membangun karir tugasnya yaitu belajar. Ini sebenernya prinsip yang seharusnya terbangun sejak mulai masuk pendikikan sekolah. Bukan sekedar mencari nilai rapor. Jika kita terbiasa belajar maka tugas dari pekerjaan apapun yg kita terima bisa kita kerjakan dengan baik.

“Semakin banyak hal yang anda pelajari maka peluang keberuntungan Anda juga semakin besar”

 

Ditulis oleh :

Muhammd Imam N

Loading...

SUSAHNYA MENCARI KERJA DI NEGERI SENDIRI

Mungkin judul dari artikel ini sering kita jumpai di beranda medsos kita sebagai keluhan karna dirasa sudah ngalor ngidul mencari pekerjaan tapi pekerjaan tidak kunjung didapat . Dari sisi pemberi kerja (perusahaan), saya sering merasa kesulitan mendapat tenaga kerja sesuai dengan yang kami butuhkan. Waktu memimpin sebuah projec di manufaktur …

Kenapa Anda harus bangun pagi?

Mungkin masih menjadi kesulitan tersendiri bagi seseorang untuk bangun pagi. Hal ini dikarenakan adanya kebiasaan oleh beberapa sebab yaitu begadang atau karena berfikir tidak ada hal untuk dilakukan dipagi hari. Tidak jarang juga ada pembelaan bahwa merasa lebih produktif pada malam hari sehingga menjadi alasan untuk begadang sehingga bangun kesiangan …

UMK 2024 JAWA BARAT

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah menandatangani keputusan penetapan upah minimum kabupaten dan kota (UMK) tahun 2024. Penetapan UMK 2024 Jabar tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 561.7/Kep.804-Kesra/2023 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2024 tertanggal 30 November 2023. “Sore ini saya sudah menandatangani Keputusan Gubernur …
Nam Group